Ada seorang lelaki yang terkenal sangat sombong. Ia memang paling kaya, paling kuat fisiknya dan paling pandai di kotanya. Setiap hari ada saja yang dipamerkannya ke penduduk. Semua warga sering jengkel karena kesombongannya, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka tidak memiliki apa yang dimiliki pemuda itu.
Suatu hari, sang lelaki membangun sebuah panggung di tengah-tengah kota. Lalu dia berteriak dengan lantang,
"Hai semuanya, aku menantang kalian semua. Jika ada di antara kalian yang mampu mengalahkan kepandaianku, akan kuberikan seluruh hartaku."
Warga yang menyaksikan hanya diam, ada yang geleng-geleng kepala, ada yang memandang sinis, ada juga yang tak mempedulikannya.
Lalu...seorang anak kecil mendadak naik ke atas panggung. Sang lelaki pun
tertawa terbahak-bahak,
"Hanya seorang anak kecil? Hahaha...ini sangatlah mudah. Tak kusangka tak ada di antara kalian yang berani."
Pemandangan yang menarik ini membuat semakin banyak warga yang berkumpul. Penasaran mau apa anak kecil itu.
"Siapa namamu, nak?" tanya lelaki itu.
"Husein" jawab sang anak.
"Jadi apa yang kau miliki yang menurutmu bisa mengalahkan aku?" tanya lelaki itu.
"Tidak ada. Keluargaku tidak kaya, badanku juga tak sekuat dirimu. Dan aku juga tak sekolah. Hanya orangtuakulah yang mengajarkan segala kebajikan."
"Hahahaha... Begitu..lalu mengapa kau naik ke atas sini?"
"Aku hanya ingin bertanya."
"Oya? Apa yang mau kau tanyakan?"
"Apa kau memiliki banyak emas?"
"Hahaha..tentu saja. Jika mau bisa kubeli seluruh rumah disini."
"Apa ada yang tidak bisa kau beli?"
"Semua bisa aku beli. Tak ada satupun yang tak bisa kubeli."
"Jika Allah menjual udara yang kau hirup, apa kau mampu membelinya?"
Sang lelaki terkejut..tak menyangka si bocah bertanya seperti itu. Ia tidak bisa menjawab. Hanya diam. Warga yang menyaksikan mulai sedikit ribut, beberapa malah menertawakannya.
Sang anak kecil tak menunggu jawaban lelaki itu.
"Apa kau lebih kuat dari seekor singa?"
"Tentu saja. Aku pernah membunuh seekor singa dengan tangan kosong."
"Apa kau lebih kuat dari seekor gajah?"
"Tentu saja. Aku pernah membunuhnya hanya dengan sekali memanah."
"Apa kau lebih kuat dari Allah yang akan menggulung langit dan menghancurkan bumi saat hari kiamat?"
Sang lelaki terdiam lagi..entah apa dia tak mau menjawab atau tak mampu menjawab. Kerumunan warga semakin ramai. Suara mereka mulai saling bersahutan.
Sang anak kecil tak menunggu jawaban.
"Apa saja ilmu yang kau miliki?"
"Semua telah kupelajari. Aku telah berguru pada banyak orang."
"Surat Luqman ayat 27 :Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut sesudah (kering) nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
"Apakah ilmu anda sebanyak lautan?"
Sang lelaki kembali terdiam..
Kerumunan warga bersorak gembira. Akhirnya ada yang mengalahkan kesombongan lelaki itu. Yang tak disangka seorang bocahlah yang mengalahkannya. Dengan tertunduk malu sang lelaki mengakui kekalahannya dan menyerahkan hartanya pada sang bocah. Tetapi sang bocah membaginya kepada semua warga.
Seringkali kesombongan justru dipatahkan oleh sesuatu yang kita anggap remeh. Dan yang paling menyakitkan bagi si sombong adalah bila ia dipermalukan di depan umum oleh orang yang lebih lemah dari dirinya.
MC....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar