Aku seperti seekor anak burung yang ditinggal sang petua
Pergi dan tak akan pernah kembali lagi
Aku mencoba mengepakkan sayapku, Terbang!!!
Ya aku ingin terbang karena aku yakin aku bisa terbang
Aku harus terbang
Membumbung tinggi, menggapai asaku hingga ke awan
Menembus kabut kehidupan yang semu
Meninggalkan sangkar nan rapuh, bak tanpa huni
Meninggalkan kasih terkasih serpihan hati
Semburat cahaya sepanjang alam masih tegak berdiri
Meninggalkan cinta sedalam telaga batin mengenang
Meninggalkan belahan jiwa nan renta, dunia cinta
Dunia penuh warna, tatanan kehidupan awal dan akhirku
Tatanan hidup hingga jasad ditinggal roh pergi
Menjemput Sang Maha Memiliki
Namun usiaku dengan sayap masih memerah
Dalam sangkar nan rapuh usia semalam
Terkoyak, patah tertimpa harapan yang memudar
Perlahan memudar, kabur hingga tak terlihat lagi
Hingga aku teriakkan isi hati
Sekuat kelemahan yang aku miliki
Suaraku menggelegar mematahkan tangkai dan daunan kering
Namun tetap tak dimengerti oleh alam
Minggu, 22 Februari 2009
SAYAP YANG PATAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar